21 September 2015

Bukti nyata yang dapat kita rasakan bahwa Allah sangat menyayangi kita

Kenapa kadang kita suka merasa malas dan berat untuk melaksanakan ibadah kepada Allah?
Jawaban sederhananya adalah mungkin karena masih kurangnya kasih sayang yang kita miliki kepada Allah SWT.


cinta
Image by:  pascalorelus.com

Pada dasarnya rasa sayang atau cinta merupakan sebuah dorongan dan motivasi serta kekuatan dasar bagi seseorang untuk dapat berbahagia dalam melakukan sesuatu, terutama jika berbicara tentang masalah sayang atau cinta kita kepada Allah SWT. Untuk dapat menumbuhkan rasa sayang tersebut, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu tentang rasa sayang yang telah Allah berikan kepada kita.

Berikut ini adalah sedikit bukti nyata yang dapat kita rasakan sampai saat ini, bahwasanya Allah sangat menyayangi kita:

1). Kita di ciptakan dan di berikan kehidupan.
  • Seperti yang kita ketahui bahwasanya manusia terbentuk dari sebuah sel sperma terkuat, bukan sebuah kebetulan kita telah bersaing dengan jutaan sel lainnya untuk dapat bertemu dengan sel telur yang akhirnya menjadi embrio sebelum menjadi janin. Bukankah itu sudah sebuah bukti nyata bahwa Allah sengaja memilih kita untuk di ciptakan dan di berikan kehidupan?
  • Ketika masa-masa sekolah, kita pasti pernah merasakan bagaimana sulitnya bersaing dengan puluhan teman kita dalam satu kelas untuk memperebutkan gelar ranking atau peringkat 1, kita berjuang dengan segenap waktu, fikiran dan tenaga untuk mencapai nilai terbaik, semuanya butuh usaha bukan? Tentunya peringkat yang kita dapatkan itu semua adalah hasil dari usaha kita dan restu dari Tuhan, karena sangat tidak mungkin jika kita mendapatkan peringkat atau rangking tanpa keterlibatan keduanya (usaha dan do'a). 
  • Lalu bagaimana dengan kejadian saat di rahim? Kita bersaing dengan jutaan sel waktu itu sedangkan kita masih tidak mempunyai daya fikir karena otak kita belum tercipta, lalu siapa lagi yang memberikan kita usaha dan restu kalau bukan Tuhan kita? Contoh di atas hanyalah sebuah contoh kecil dan sesungguhnya jika kita sedikit banyak mau meluangkan waktu untuk sekedar merenungi, kita akan menemukan sangat banyak bukti nyata yang lainnya, yang mana hal tersebut sangat membuktikan bahwa Allah sangat menyayangi kita.

2). Kita di berikan rizki dan kebahagiaan untuk menikmatinya.
  • Apakah kamu berfikir bahwa rizki itu sebatas materi? Salah, rizki bukan berupa sebatas materi. Kesehatan adalah rizki, pengelihatan, pendengaran, pernafasan semuanya adalah rizki. Contoh kecil dari rizki yang di berikan Allah dan kita bisa berbahagia untuk menikmatinya adalah nafas, bayangkan apa yang akan terjadi jika seandainya Allah berhenti untuk memberikan rizki nafas?
  • Dengan atau tanpa kita sadari, rizki yang Allah berikan sesungguhnya sangat berlimpah dan di berikan secara terus menerus sampai pada datangnya kematian kita.
"Sesungguhnya salah seorang dari kalian dihimpun penciptaannya di perut ibunya … lantas diutuslah malaikat dan meniupkan ruh padanya. Dan ia diperintah untuk menuliskan empat ketetapan, (yaitu) menulis rizki, ajal, amalan dan apakah ia (nanti) celaka atau bahagia …" [HR Imam Muslim]
  • Rizki yang di berikan Allah seperti anggota tubuh lainnya dan kebahagiaan dari rizki tersebut adalah kita dapat menggunakannya untuk memperoleh manfaatnya. Seperti kaki, kita di berikan kaki untuk berjalan dan mencari rizki, bukankah itu juga sebuah bukti nyata? 
"Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rizkiNya" [QS Al- Mulk/67 : 15].

    3). Kita senantiasa di berikan rasa aman.
    • Gambaran kecilnya, pernahkah kamu berfikir kenapa kita tidak mempunyai kemampuan untuk mengetahui masa depan? Aku pernah berfikir, seandainya aku tau tentang apa yang akan terjadi di masa depan mungkin aku bisa mencegah jumlah korban tsunami aceh, mengurangi kecelakaan pesawat dan lain sebagainya. Tapi sayangnya aku tidak mempunyai kemampuan seperti itu. Sekarang bayangkan seandainya kita mempunyai kemampuan seperti itu kira-kira apakah hidup kita senantiasa akan merasa selalu aman?
    • Allah sengaja membuat batasan-batasan, di mana batasan-batasan tersebut adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Kita selalu merasa aman dari itu, seperti halnya Allah merahasiakan kapan kematian kita, Allah merahasiakan kapan datangnya hari kiamat, semuanya bukankah untuk memberikan rasa aman dan agar kita dapat lebih bisa untuk berhati-hati dan lebih bisa untuk berhenti menyia-nyiakan waktu? Lebih dari itu, semoga Allah senantiasa melindungi kita.
    "Apabila engkau berada pada sore hari, janganlah menunggu waktu pagi. Apabila engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu waktu sore. Ambillah masa sehatmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum datang matimu." (HR. Bukhari no. 6416)

      4). Kita di dekatkan dengan orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita.
      • Banyak sekali kebahagiaan yang datang dan mengalir dari orang-orang di sekitar kita, khususnya dari mereka yang kita sayangi dan mereka menyayangi kita; seperti keluarga, sahabat atau mungkin kekasih. Tentu tidak ada orang yang hidup sendirian, jika dia tidak mempunyai keluarga, setidaknya dia mempunyai sahabat bukan? Sangat tidak mungkin seseorang bisa hidup seorang diri, bahkan tarzan sekalipun dia masih mempunyai sahabat meskipun bukan manusia. (sayangnya tarzan mungkin hanya sebuah cerita fiksi).
      • Intinya, Allah meskipun secara tidak langsung akan senantiasa menyalurkankan rasa sayangnya dari orang-orang yang menyayangi kita dan mereka tentunya adalah orang yag kita sayangi. :)

      5). Kita di berikan kekuatan ketika datang sebuah ujian.
      • Kita dapat mengangkat sebuah benda dari tangan kita, itu semua bergantung pada jumlah kekuatan yang kita miliki bukan? Semakin kuat tangan kita, maka benda yang mampu untuk kita angkat bisa semakin berat. Itu adalah sedikit gambaran tentang arti pentingnya kekuatan. Sama halnya dengan ujian hidup, yang sejatinya pasti akan menimpa semua orang. Allah memberi kita kekuatan untuk menghadapinya, dan besarnya kekuatan tersebut bisa jadi seimbang dengan besarnya ujian hidup yang kita dapatkan. Seperti yang di bahas pada Al-Qur'an:
      "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" [QS Al-Baqarah 286]
      •  Dan di antara beberapa hal tentang adanya sebuah ujian hidup dari Allah SWT, yang harus kita fahami; ujian adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya.
      "Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum, maka DIA akan mendatangkan cobaan kepada mereka. Dan barangsiapa rela dengan ujian itu, maka dia akan memperoleh kerelaan-NYA. Dan barangsiapa membencinya maka dia akan memperoleh kebencian-NYA" [HR. Tirmizi, 2396 dan Ibnu Majah, 403].

        6). Kita selalu di berikan kebebasan untuk menentukan pilihan.
        • Terlalu banyak penjabaran untuk ini, karena kebebasan mempunyai makna yang sangat luas. Seperti kita yang di berikan kebebasan untuk memilih akan berbuat apa hari ini? Akan melakukan kebaikan seperti beribadah atau akan melakukan kejahatan? Semuanya tergantung dari apa yang kita pilih.
        • Pada konsep ini, Allah telah menetapkan takdir kepada kita. Akan tetapi kita mempunyai daya kemampuan untuk merubahnya, semuanya masih tidak terlepas dari konsep kebebasan dalam menentukan pilihan.
        "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka" [QS Ar-Ra'd 11]
        Yang sebenarnya terjadi adalah Allah sangat menyayangi kita, dengan atau tanpa kita sadari. Akan tetapi manusia sering mengeluh dengan apa yang menimpanya, padahal Allah mengerti di mana letak batasan yang mampu di capai dan berapa jumlah daya kekuatan yang mampu di tampung oleh manusia itu sendiri.
        "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" [QS Al-Baqarah 216]
        Maha suci Allah dengan segala firmanNya.. :)